Search This Blog

Saturday 26 September 2015

Contekan Sial

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam jumpa pecinta CERPEN anak muda setanah air :)
Disini saya akan share tentang kenakalan dan kekonyolan di saat masa-masa sekolah :)
Selamat membaca dan jangan lupa ambil yang positif buang yang negatif.



    Setelah hari liburan sekolah Anton, Samsul dan Ucup kembali untuk meneruskan sekolahnya dimana mereka berlibur bersama ke kota tua. Kami di sana berjalan-jalan menelusuri kota yang penuh dengan suasana indah dan mempesona di sudut jalan terdapat pohon besar di sana banyak orang-orang yang berfoto dan duduk di bawah pohon sambil menikmati pemandangan yang indah. Kami pun menghampiri pohon yang besar itu untuk berfoto bersama dengan gaya alay kami.
Saat sedang asyik berfoto terdengar suara gemuruh kami pun heran kenapa ada suara gemuruh padahal cuaca sangat cerah dan sejuk, setelah beberapa menit berpikir di mana suara gemuruh itu. Akhirnya kami pun tahu di mana asal suara gemuruh itu ternyata itu suara perut kami yang sedang sangat lapar. Kami langsung mencari tempat makan, setelah sampai di tempat makan Yusuf dan Samsul berkata kepada Anton.
“Ton lo yang bayarin oke?” Anton menjawab.
“ya.” dengan suara yang lemas,
Pelayanannya sangat ramah kami makan dengan sangat nikmat sekali, setelah selesai makan kami langsung bergegas pulang
Di hari senin yang cerah Anton bergegas pergi ke sekolahnya dengan motor Sa-X -Supra X. Setibanya di sekolah Anton duduk di bangku barisan ketiga bersama dengan Yusuf dan di belakangnya ada Samsul, Adnan, dan Nanang yang duduk bersama. Nanang dan Adnan adalah salah satu sahabat yang baik. Pukul 07.00 pagi pelajaran dimulai di hari itu pelajaran pertama adalah MTK. Bu Furqon ialah guru MTK kami dan juga wali kelas kami, dia sangat ramah dan baik. Di saat belajar bu Furqon selalau menasihati kami untuk rajin belajar tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi kring! kring! kring! kami langsung menuju musala untuk berkumpul dan salat.
Di musala Anton, Samsul dan Yusuf salat duha mereka bertiga berdoa agar menjadi orang yang sukses. Setelah mereka bertiga selesai salat bel masuk berbunyi kring! kring! kring! mereka bertiga terburu-buru masuk ruang kelas karena ada ulangan asuransi semua teman-teman kami tahu guru asuransi yang bernama Bu Astuti atau BUAS ialah guru yang sangat tegas dan teliti. Sudah 15 menit Bu Astuti tidak memasuki ruang kelas kami, ruangan kelas kembali penuh canda dan obrolan, kami bertiga mengobrol dan bercanda dengan gembira sekali.
Di saat kami sedang asyik-asyiknya bercanda Nanang dan Adnan mengambil handphone si Ucup dan menaruh di dalam tas Samsul. Yusuf pun menyadari bahwa handphone-nya tidak ada Yusuf mulai panik dan bertanya keapada Anton dan Samsul.
“ton sul lo lihat hp gue apa gak?”
Kami berdua menjawab. “gak” dia menanyai Adnan yang duduk di belakangnya.
“Adnan juga menjawab tidak tahu di saat Ucup sibuk mencari hp-nya yang hilang di seluruh sudut ruangan. Tiba-tiba BUAS atau Bu Astuti masuk ke kelas kami. Ruangan kelas kembali menjadi sepi dan sunyi dan Nanang langsung memberitahu Ucup bahwa hp-nya ada di dalam tas Samsul.
Melihat kejadian tersebut Bu Astuti langsung menanyakan kepada Ucup.
“Ucup kenapa kamu tadi berjalan ke seluruh ruangan kelas seperti orang yang bingung”
“saya tadi mencari hp saya yang dihilangkan bu” jawab Ucup.
“Siapa yang menghilangkan hp kamu?”
“Emm…” sambil ragu-ragu Ucup menjawab, “Nanang bu yang menghilangkan hp saya”
“sekarang sudah ketemu hp kamu?”
“sudah bu.”
Dengan sangat marahnya Bu Astuti menyuruh Nanang untuk berdiri di depan kelas, dengan perasaan takut Nanang pun berdiri di samping Bu Astuti, di saat Bu Astuti memarahi Nanang. Anton selalu menahan ketawanya saat Nanang dimarahi oleh Bu Astuti, semakin Nanang dimarahai, Anton selalu menahan ketawanya sambil menutupi mulutnya dengan tangan kanannya di saat itu Bu Astuti memandang ke arah Anton dengan tatapan yang sinis dan Anton pun disuruh berdiri di samping Nanang.
“Kamu ini Anton diam-diam ngeselin dan Nanang kamu ini ya bukannya belajar mau ulangan malah menjahili si Ucup, sekarang kamu berdua duduk kembali sana” kami berdua berjalan menuju tempat duduk kami dengan menahan tawa hehehe.
Tepat pukul 10.30 Bu Astuti menyuruh anak-anak murid untuk menaruh tasnya di depan agar tidak menyontek saat ulangan, tetapi Anton dan Yusuf telah membuat contekan dan mempunyai rencana untuk memberikan contekan itu kepada Nanang, Samsul, dan Adnan agar mereka berlima mendapatkan nilai yang bagus heheheh.
Setelah semua murid menaruh tasnya di depan kelas ternyata Bu Astuti mengatur tempat duduk murid-murid mereka berlima pun duduknya terpisah sangat jauh dan contekannya dibawa oleh Anton yang duduk di pojok paling belakang. Ulangan berjalan dengan tenang banyak murid-murid yang tidak mengisi lembar soal karena sangat susah dan pengawasan yang sangat ketat dari BUAS atau Bu Astuti.
Di saat menyisakan sepuluh menit lagi ulangan akan selesai semua murid-murid pun merasa panik karena belum semuanya diisi oleh mereka kecuali Anton yang sangat tenang karena sudah selesai mengisi soal-soal tersebut Nanang dan teman-teman lainnya meminta kertas contekan tersebut, karena waktu akan selesai dan pengawasan Bu Astuti yang membuat suasana menjadi tambah panik, dengan panik dan gugupnya Anton pun memberikan contekan kepada Nanang dan teman-teman lainnya.
Akhirnya ulangan pun selesai semua murid merasa tenang karena mereka berhasil mengisi semua soal tersebut. Tiga hari setelah ulangan Bu Astuti masuk ke kelas kami yang saat itu semua murid sedang asyik mengobrol karena guru ekonomi tidak masuk karena sakit, suasana kelas kami pun kembali menajdi sepi dan sunyi. Bu Astuti datang dengan membawa hasil ulangan kami.
Dengan kesalnya Bu Astuti menayakan kepada semua murid.
“kenapa isi ulangan kalian sama dan apakah kalian menyontek?” murid -murid hanya bisa teridam dengan hati deg-degan.
Di saat Bu Astuti sedang berjalan-jalan di ruang kelas Bu Astuti menemui selembar kertas contekan di bawah meja guru. Bu Astuti langsung menayakan siapa pemilik kertas contekan ini, murid-murid tetap diam saja. Bu Astuti pun mengancam yang tidak ada yang mengaku nilai raport kalian akan merah semua, dengan suasana kelas yang sangat tegang Anton berdiri dan berkata.
“saya bu yang punya kertas itu”
“Kamu ini Anton sudah diam-diam ngeselin bandel lagi” Anton pun dihukum tidak boleh mengikuti ulangan minggu depan.
Setibanya di rumah Anton langsung updates status.
“sungguh hari yang sial sudah ketahuan menyontek tidak boleh ikut ulangan pula daaasaarr contekan sialll…”
Sekian dari cerpen di atas semoga menghibur anda yang membaca :)
Thank's reading it :-*
Sumber : www.google.com

No comments:

Post a Comment